Peuyeum: Manisnya Warisan Kuliner dari Bandung

Peuyeum: Manisnya Warisan Kuliner dari Bandung
Sponsored links

Kota Bandung, yang juga dikenal dengan julukan Paris van Java, tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau sebagai destinasi wisata, tetapi juga kekayaan kuliner yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Di Bandung, Anda akan menemukan ragam pilihan kuliner tradisional hingga kekinian yang tak pernah habis untuk dijelajahi. Dari batagor, mi kocok, lotek, bacang braga, seblak, hingga cilok goang, Bandung senantiasa memanjakan lidah para pengunjungnya.

Namun, ada satu kuliner khas yang tak boleh dilewatkan ketika Anda berada di Bandung, yaitu peuyeum. Peuyeum adalah makanan tradisional yang terbuat dari singkong yang difermentasi dengan ragi, memberikan cita rasa manis yang khas. Meski kini keberadaannya semakin jarang ditemukan, peuyeum tetap menjadi salah satu ikon kuliner Bandung yang legendaris. Anda bisa menemukan peuyeum di berbagai gerai oleh-oleh di Bandung, sering kali dengan cara yang khas, yaitu digantung dan diikat.

Sponsored links

Sejarah dan Asal-usul Peuyeum Bandung

Sejarah peuyeum berawal dari masa penjajahan, ketika masyarakat Bandung mencari alternatif pengganti nasi yang sulit didapatkan. Singkong, yang mudah tumbuh dan melimpah di tanah Sunda, menjadi solusi sebagai bahan pangan pengganti. Namun, kelebihan produksi singkong sering kali menyebabkan pembusukan karena penyimpanan yang tidak tepat. Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat Cimenyan di Kabupaten Bandung menciptakan metode fermentasi dengan ragi, yang akhirnya melahirkan peuyeum seperti yang kita kenal sekarang.

Proses fermentasi singkong ini mulai berkembang sejak tahun 1800-an, dengan tujuan awal untuk mengawetkan singkong. Metode ini ternyata tidak hanya memperpanjang umur simpan singkong, tetapi juga menciptakan camilan dengan rasa unik yang disukai banyak orang. Pada tahun 1950-an, produksi peuyeum mencapai puncaknya dengan lebih dari 200 pengrajin aktif di Cimenyan. Meskipun popularitasnya sempat menurun, peuyeum tetap menjadi bagian penting dari kuliner Bandung.

Apa Perbedaan Peuyeum dengan Tape Singkong?

Sering kali peuyeum dan tape singkong dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Peuyeum biasanya mempertahankan bentuk singkong utuh, hanya dikupas dan dipotong di ujungnya. Proses fermentasi peuyeum menghasilkan tekstur yang lebih kering dan keras dibandingkan tape singkong, serta rasa yang tidak terlalu manis. Hal ini membuat peuyeum lebih tahan lama dan dapat disimpan lebih lama.

Sebaliknya, tape singkong memiliki tekstur yang lebih basah dan berair, dengan potongan singkong yang lebih kecil sehingga ragi bisa menyebar lebih merata. Tape singkong biasanya memiliki rasa yang lebih manis dan tekstur yang lebih lembek. Selain itu, proses fermentasi tape singkong menghasilkan lebih banyak alkohol dan gas CO2, yang memberikan sensasi sedikit berbusa pada tape.

Bagaimana Proses Fermentasi Peuyeum?

Proses pembuatan peuyeum dimulai dengan memilih singkong yang berkualitas, lalu dikupas dan dibersihkan. Setelah itu, singkong direbus hingga matang dan didinginkan hingga mencapai suhu ruang. Ketika singkong sudah dingin, ragi tape yang telah dihaluskan dilumurkan secara merata ke seluruh permukaan singkong. Singkong yang sudah dilumuri ragi kemudian diletakkan dalam wadah yang dilapisi daun pisang, yang tidak hanya membantu proses fermentasi tetapi juga memberikan aroma khas pada peuyeum.

Wadah tersebut kemudian ditutup rapat untuk memastikan tidak ada udara yang masuk, dan dibiarkan selama dua hari. Selama waktu ini, ragi bekerja mengubah gula alami dalam singkong menjadi alkohol dan asam, menciptakan rasa manis yang khas. Setelah fermentasi selesai, singkong yang awalnya keras berubah menjadi peuyeum dengan tekstur yang lebih lembut dan cita rasa manis.

Bagaimana Cara Menikmati Peuyeum?

Ada berbagai cara menikmati peuyeum, baik secara tradisional maupun dengan sentuhan modern. Cara paling sederhana adalah memakannya langsung sebagai camilan. Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya menjadikan peuyeum pilihan yang pas untuk dinikmati kapan saja.

Untuk variasi, peuyeum goreng menjadi salah satu pilihan yang populer. Peuyeum digoreng dengan lapisan tepung, air, dan sedikit gula, menciptakan tekstur luar yang renyah namun tetap manis dan lembut di dalam. Ini adalah camilan yang cocok dinikmati bersama teh atau kopi di sore hari.

Selain itu, peuyeum dapat diolah menjadi berbagai hidangan lain seperti colenak, yaitu peuyeum yang dibakar dan disajikan dengan kelapa parut serta saus gula merah. Colenak menawarkan perpaduan rasa yang kaya dan unik.

Bagi yang suka bereksperimen, peuyeum juga bisa diolah menjadi kue atau dessert seperti peuyeum bol (bola-bola kue peuyeum), bolu peuyeum, atau brownies peuyeum. Semua ini adalah cara kreatif untuk menikmati peuyeum dengan cita rasa yang baru.

FAQ Tentang Peuyeum

1.  Apakah peuyeum aman dikonsumsi oleh semua orang?

Peuyeum umumnya aman untuk dikonsumsi, tetapi karena mengandung sedikit alkohol hasil fermentasi, individu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti ibu hamil atau orang dengan intoleransi alkohol sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

2. Berapa lama peuyeum bisa bertahan setelah dibuat?

Peuyeum dapat bertahan hingga satu minggu jika disimpan di tempat sejuk dan kering. Penyimpanan di dalam kulkas bisa memperpanjang masa simpannya hingga dua minggu.

3. Dapatkah peuyeum dijadikan bahan masakan lain?

Ya, peuyeum sering kali dijadikan bahan dasar dalam berbagai jenis kue, dessert, dan bahkan minuman fermentasi lain.

4. Bagaimana cara membedakan peuyeum yang masih baik untuk dikonsumsi dengan yang sudah tidak layak?

Peuyeum yang baik memiliki aroma fermentasi yang khas tanpa bau busuk, dan teksturnya lembut tapi tidak basah atau berlendir. Jika peuyeum berbau tidak sedap atau terdapat tanda-tanda jamur, sebaiknya jangan dikonsumsi.

5. Apakah peuyeum bisa dibuat dari jenis singkong tertentu saja?

Peuyeum bisa dibuat dari berbagai jenis singkong, namun singkong yang segar dan berkualitas akan menghasilkan peuyeum dengan rasa yang lebih manis dan tekstur lebih lembut. Penggunaan singkong yang tepat sangat mempengaruhi kualitas akhir peuyeum.

Sponsored links

SEO Expert and AI Enthusiast. Someone Who Loved Culinary Arts and Traveling.

Artikel Lainnya: