Cabuk Rambak: Kuliner Tradisional yang Terlupakan
Solo terkenal akan kulinernya yang beragam, termasuk hidangan tradisional yang dikenal dengan nama Cabuk Rambak, yang kini semakin langka. Hidangan ini bukan hanya unik dalam rasa, tetapi merupakan salah satu hidangan tertua yang telah menjadi warisan kuliner dari Solo.
Apa Itu Cabuk Rambak?
Cabuk Rambak adalah kuliner tradisional Solo yang terdiri dari Gendar Janur (ketupat berbungkus daun kelapa muda), karak/rambak dan saus bumbu cabuk dari biji wijen sangrai, kelapa parut, bawang putih, kemiri, daun jeruk, kencur, lada, gula, dan garam. Saus bumbu cabuk berbeda dengan saus bumbu pecel yang berbahan kacang tanah, di mana saus bumbu cabuk memiliki cita rasa gurih, tekstur yang lebih ringan, dan memiliki aroma khas wijen. Hidangan ini biasanya disajikan dalam porsi kecil menggunakan pincuk (wadah dari daun pisang), menjadikannya kudapan ringan yang cocok untuk pagi atau sore hari.
Mengapa Cabuk Rambak Solo Unik?
Keunikan Cabuk Rambak Solo terletak pada bahan-bahan yang digunakan serta cara penyajiannya yang sederhana namun kaya akan cita rasa. Ketupat dipotong kecil-kecil, disiram dengan saus bumbu cabuk, dan dinikmati bersama kerupuk karak yang renyah, menciptakan kombinasi tekstur yang unik. Selain itu ada beberapa fakta yang menarik dari cabuk rambak, diantaranya adalah:
- Menggunakan nama rambak tetapi memakai karak: Awalnya, hidangan ini disajikan dengan rambak (kerupuk kulit sapi atau kerbau). Namun, karena rambak kini lebih mahal, banyak penjual menggantinya dengan kerupuk nasi yang lebih terjangkau.
- Penyajiannya yang masih tradisional: Cabuk Rambak biasanya disajikan dalam pincuk, wadah dari daun pisang, yang menambah nuansa tradisional dan keasliannya.
Tahukah kamu? Meski populer di kalangan warga Solo, kini sulit menemukan penjual Cabuk Rambak. Jajanan ini lebih sering dijumpai di pasar-pasar tradisional atau festival kuliner tradisional.
Dimana Menemukan Cabuk Rambak di Solo?
Untuk dapat menikmati Cabuk Rambak Solo, kamu bisa mengunjungi pasar tradisional seperti Pasar Gede di pagi hari atau kalian bisa berkunjung ke Nasi Liwet & Cabuk Rambak Bu Parmi di malam hari. Penjual biasanya menjajakan hidangan ini pada pagi hari, dan popularitasnya memang sebagai sarapan ringan di pagi hari membuatnya cepat habis.
- Harga: Sekitar Rp10.000-Rp15.000 per porsi.
- Waktu Terbaik: Sarapan pagi, sekitar pukul 07:00 – 09:00 WIB.
Cabuk Rambak adalah kuliner khas Solo yang patut dilestarikan. Selain menghadirkan cita rasa yang autentik, hidangan ini menyimpan nilai historis dan budaya yang penting bagi masyarakat Solo. Meski kini lebih sering disajikan dengan karak, kelezatan dan keautentikan Cabuk Rambak tetap terjaga.
Apakah kamu tertarik mencicipi Cabuk Rambak saat berkunjung ke Solo? Jika iya, pastikan datang pagi hari ke pasar tradisional agar mudah mendapatkan penjual cabuk rambak dan dapat merasakan kenikmatan hidangan tradisional ini dengan suasana yang autentik.