Sang Duta Putra Mangkunegaran
Dikenal dengan sapaan Jojo, bernama lengkap Raden Yodha Janardanu Darumaulana, pria ini lahir di Yogyakarta. Masa kecil ia habiskan di Jogja hingga kelas tiga SD. Kesehatan sang nenek mengharuskan ia dan keluarganya untuk pindah ke Wonosobo.
Seorang Jojo yang hobi mendengarkan lantunan musik pop hingga rock mengidolakan Sammy Simorangkir. Ia banyak belajar dari eloknya teknik bernyanyi sang idola. Ketertarikannya dengan dunia tarik suara tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Ketika SMP peruntungannya digunakan untuk mengikuti ajang bergengsi, yaitu FLS2N. Kompetisi pencarian bakat yang ia ikuti di bidang menyanyi itu berhasil menduduki posisi ketiga di tingkat kabupaten.
Tak berhenti di situ, Jojo dengan keahlian menyanyinya dapat menyabet podium pertama dalam ajang Wonosobo Mencari Bakat di tahun 2016. Berkat kemenangannya itu, Jojo dikenal banyak orang dan undangan untuk mengisi berbagai acara yang diselenggarakan oleh pemerintah Wonosobo teru berdatangan. Jojo konsisten mengasah dan mendalami dunia tarik suara di kala SMA meskipun sempat terkendala akibat pandemi. Hingga kelulusannya ia memutuskan untuk kembali menetap di Jogja.
Kisah menarik seorang berdarah keturunan Kasunanan Solo dan Mangkunegaran yang didapatkan dari ayahnya, Jojo merupakan Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta periode tahun 2022/2023. Kepindahannya dari Wonosobo membuahkan hasil tak disangka-sangka. Tak heran apabila Jojo menjadi finalis terpilih, bakatnya yang luar biasa menjadi modal besar baginya melawan 700 orang pesaing.
Menjadi duta bahasa memberikan banyak pengalaman baru untuk Jojo. Sangat berkesan baginya ketika dapat bertemu dengan GKR Hemas. Ketika itu kesempatan besar bagi Jojo dapat berkomunikasi dengan salah satu idolanya. Sebagai duta bahasa tentunya banyak privilege yang Jojo dapatkan. Ia menghadiri acara-acara besar yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa DIY. Relasi dan koneksi ke berbagai media penting pun menjadi salah satu fasilitas mewah yang ia dapatkan. Pria tampan yang menggemari Soto Bathok Mbah Karto ini mengakui bahwa ia melek fashion setelah mengikuti banyak kegiatan duta bahasa melalui berbagai proses yang dijalani.
Dengan kesibukannya menjadi duta bahasa, Jojo belum tertarik mengikuti organisasi di kampusnya. Jadwal yang padat mengharuskan ia mengurung niatan untuk mengambil kesibukan di luar kedutaannya. Tetap pada jalurnya, menjadi mahasiswa ilmu komunikasi di UNY, menuntun Jojo bergabung dalam UKM paduan suara tingkat universitas.
Kepada generasi muda bangsa, sang duta berpesan agar jangan takut untuk menjadi unggul di antara yang unggul. Melalui tulisan ini Jojo berharap agar nantinya dapat memotivasi orang lain karena prestasi yang telah ia torehkan. Baginya, Mudabisa merupakan wadah yang tepat dalam mengapresiasi segala bentuk hal menarik dari narasumbernya. Pungkasnya dalam percakapan, besar harapan Jojo agar kobaran semangatnya dapat tersalurkan dan memberikan dorongan kepada seluruh pembaca.