Di masa pandemi virus corona, banyak orang mengalami kesulitan finansial untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan penghasilan, mulai dari bisnis masker, face shield, hand sanitizer, hingga memulai usaha frozen food.
Frozen food menjadi salah satu solusi bisnis yang mampu bertahan di tengah pandemi. Hal ini karena produk frozen food memiliki masa penyimpanan yang lebih lama dan hanya memerlukan modal kecil, namun bisa memberikan keuntungan besar.
Frozen food atau makanan beku adalah makanan yang diawetkan dengan cara dibekukan dan disimpan dalam freezer. Proses pembekuan ini membantu makanan tetap segar hingga siap untuk dikonsumsi. Saat ingin menyantapnya, cukup menggoreng atau menghangatkannya.
Jenis frozen food pun sangat bervariasi, mulai dari daging olahan seperti nugget dan sosis, hingga makanan siap saji seperti bakso, dimsum, dan kentang goreng. Kepraktisan ini membuat frozen food sangat diminati, terutama saat pandemi ketika mobilitas masyarakat menjadi terbatas.
Pandemi memaksa banyak orang untuk beraktivitas dari rumah, sehingga belanja bahan makanan secara langsung menjadi terbatas. Frozen food menjadi alternatif yang sangat diminati karena praktis, tahan lama, dan tersedia dalam berbagai jenis yang digemari segala usia.
Berikut adalah beberapa keuntungan dari bisnis makanan siap saji (frozen food):
Untuk Anda yang tertarik memulai bisnis frozen food, berikut adalah langkah-langkah mudah yang bisa diikuti:
1. Tentukan Produk
Pilih jenis frozen food yang akan dijual. Karena variasinya sangat banyak, sebaiknya mulailah dengan satu produk yang memiliki permintaan tinggi, seperti nugget atau bakso. Setelah bisnis mulai berjalan lancar, Anda bisa menambah produk lain seperti dimsum, sosis, atau makanan ringan lainnya.
2. Menjadi Reseller atau Dropshipper
Jika modal yang Anda miliki terbatas, opsi untuk menjadi reseller atau dropshipper adalah pilihan yang tepat. Sebagai reseller, Anda hanya perlu membeli produk dari distributor dengan harga grosir dan menjualnya kembali dengan harga yang telah ditentukan. Jika menjadi dropshipper, Anda bahkan tidak perlu menyetok barang. Anda cukup memasarkan produk dan menghubungkan pembeli dengan distributor.
Pastikan memilih distributor yang terpercaya, menyediakan produk berkualitas, serta sudah memiliki izin BPOM untuk menjamin keamanan makanan beku yang dijual.
3. Pilih Kemasan yang Tepat
Kualitas frozen food akan terjaga jika dikemas dengan benar. Gunakan kemasan plastik yang dirancang khusus untuk makanan beku agar produk tetap higienis dan tahan lama. Selain itu, tambahkan label merek dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
4. Tentukan Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah kunci keberhasilan bisnis frozen food. Anda bisa memilih berbagai metode pemasaran, seperti:
5. Promosi Melalui Media Sosial
Media sosial adalah alat pemasaran yang sangat efektif dan murah. Buat akun bisnis di platform seperti Instagram atau Facebook, lalu unggah konten-konten menarik tentang produk Anda. Sertakan testimoni pelanggan, foto produk yang menggugah selera, serta informasi mengenai harga dan cara pemesanan.
Dengan media sosial, Anda dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Selain itu, fitur promosi berbayar di media sosial memungkinkan Anda menargetkan calon pembeli dengan lebih spesifik berdasarkan lokasi, usia, dan minat.
6. Tekuni dan Jalani Bisnis Ini dengan Serius
Memulai bisnis frozen food memerlukan ketekunan dan keseriusan. Jangan takut menghadapi tantangan seperti penjualan yang lambat di awal atau kompetisi yang ketat. Tetaplah tekun dan terus belajar dari pengalaman. Setiap bisnis memiliki risiko, namun dengan kerja keras, kesuksesan bisa dicapai.
Dengan memanfaatkan peluang usaha di masa pandemi, bisnis frozen food bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menambah penghasilan. Selain mudah dijalankan, bisnis ini juga menawarkan keuntungan besar dengan modal kecil. Meskipun kondisi ekonomi sulit, inovasi dalam bisnis makanan beku dapat membantu keuangan tetap stabil. Mulailah dengan langkah kecil dan tekuni usaha ini untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.
1. Apakah Bisnis Frozen Food Cocok untuk Pemula?
Ya, bisnis frozen food sangat cocok untuk pemula karena modal yang dibutuhkan relatif kecil dan proses operasionalnya sederhana. Anda tidak perlu mengelola produksi makanan sendiri, cukup menjadi reseller atau dropshipper. Selain itu, permintaan terhadap produk frozen food cukup tinggi, sehingga peluang sukses bagi pemula pun besar.
2. Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Frozen Food Saat Pengiriman?
Untuk menjaga kualitas frozen food selama pengiriman, pastikan produk dikemas dengan baik menggunakan kemasan khusus yang tahan beku. Selain itu, gunakan cool box atau dry ice untuk menjaga suhu tetap dingin selama perjalanan. Pilih jasa pengiriman yang cepat agar frozen food tidak mencair sebelum sampai ke konsumen.
3. Produk Frozen Food Apa yang Paling Laris di Pasaran?
Produk frozen food yang paling laris di pasaran meliputi nugget ayam, sosis, bakso, dimsum, kentang goreng, dan olahan ikan seperti otak-otak. Produk-produk ini sangat diminati karena mudah disiapkan, praktis, dan digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
4. Apa Saja Tantangan yang Mungkin Dihadapi dalam Bisnis Frozen Food?
Tantangan yang mungkin dihadapi dalam bisnis frozen food antara lain masalah penyimpanan dan pengiriman. Anda harus memastikan freezer selalu dalam kondisi baik untuk menjaga produk tetap segar. Selain itu, proses pengiriman harus cepat agar frozen food tidak rusak. Persaingan di pasar juga cukup ketat, sehingga Anda perlu memastikan produk memiliki kualitas tinggi dan harga yang kompetitif.
5. Bagaimana Cara Menghitung Keuntungan dari Bisnis Frozen Food?
Untuk menghitung keuntungan dari bisnis frozen food, pertama-tama tentukan harga pokok penjualan (HPP) yang mencakup harga beli produk, biaya pengemasan, dan biaya pengiriman. Setelah itu, tentukan harga jual dengan menambahkan margin keuntungan yang diinginkan. Keuntungan dihitung dari selisih antara harga jual dan HPP, dikurangi biaya operasional seperti listrik untuk freezer dan promosi.